Bojonegoro, omahnews – Pasangan bupati dan wakil bupati terpilih yakni Setyo Wahono – Nurul Azizah yang juga secara resmi telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, sebagai pemenang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024, akan segera merancang masterplan terkait pencegahan dan pengendalian banjir wilayah Kota secara makro.
Hal itu, disampaikan wakil bupati Bojonegoro terpilih Nurul Azizah saat melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan kepada puluhan korban banjir bandang yang berada di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Selasa(24/12/2024).
Peninjauan wakil bupati Bojonegoro ke pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di RT 29 dan 30 Desa Sukorejo tersebut bersama BPBD, Satpol PP, TNI, Polri, Ketua MUI, serta Pemerintah Desa setempat.
Di sela-sela penyerahan bantuan berupa paket sembako kepada 60 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang, Nurul Azizah mengungkapkan rencana besar yang akan segera dilakukan mas bupati (Setyo Wahono) guna mencegah terjadinya banjir di wilayah Kota secara makro.
Dari hasil peninjauan langsung ke lokasi pemukiman warga yang terdampak banjir bandang, Wakil bupati (Wabup) Bojonegoro terpilih yang juga mantan Sekretaris daerah (Sekda) perempuan pertama kali di Kabupaten Bojonegoro ini menyampaikan pesan dari bupati terpilih yakni Setyo Wahono, di mana ke depan akan segera membuat grand desain serta masterplan terkait pencegahan dan pengendalian banjir secara makro.
“Sebelum menuju lokasi banjir tadi, mas bupati Bojonegoro terpilih (Setyo Wahono) berpesan kepada kami agar segera meninjau dan mempelajari penyebab banjir, dan beliau juga menitipkan bantuan kepada warga terdampak,” kata Bu Nurul kepada media
Lebih lanjut, Wabup terpilih asli Bojonegoro ini juga menuturkan untuk data wilayah kota yang sering mengalami banjir akibat hujan dengan intensitas air tinggi nantinya juga akan dikoordinasikan bersama OPD (organisasi perangkat daerah) atau dinas terkait.
“Intinya fokus membuat masterplan penanganan banjir kota secara makro, agar masyarakat merasa nyaman,” tuturnya.
Menanggapi genangan yang terjadi di seputaran jalan wilayah kota, Bu Wabup mengungkapkan, bahwa mas bupati merasa sangat prihatin khususnya terhadap pola pembangunan trotoar dan drainase/udith yang selama telah dilakukan Pemkab Bojonegoro.
Pasalnya, pembangunan trotoar dan drainase/udith di seputaran Kota Bojonegoro belum memiliki peran untuk mengalirkan air hingga ke lokasi akhir. “Sebab drainase berupa udith hanya asal diletakkan, tanpa menggunakan metode perhitungan elevasi muara air,” ungkap Bu Wabup terpilih.
“Oleh karena itu, agar memiliki manfaat yang luas, sangat perlu dilakukan evaluasi kembali terkait perencanaan pembangunan, apakah elevasi drainase dan gorong-gorong yang dibangun itu elevasinya sudah sesuai,” imbuhnya.
“Semoga semua bisa diwujudkan untuk kemakmuran, kesejahteraan serta kebanggaan masyarakat Bojonegoro,” tutup Bu Nurul. (red)
Source: kabarpasti.com